ADVERTISEMENT

Imlek & Cerita Di Baliknya

Tahun Baru China atau Imlek. Tahun ini dimulai pada 1 Februari 2022. Secara tradisional,Imlek adalah saat untuk melakukan  penghormatan kepada keluarga, serta para leluhur bagi masyarakat etnis China.

Hari Imlek juga dikenal dengan sebutan Festival Musim Semi. Imlek pada umumnya dirayakan selama 15 hari di China dan penuh dengan warisan mitos serta tradisi kunonya.

Perayaan Imlek biasanya dilakukan dengan tradisi  berkumpul untuk melakukan makan malam tahunan bersama. Di saat malam Tahun Baru Imlek tiba yang disebut juga dengan Nian Ye Fan, akan ada banyak keluarga yang melakukan pembersihan rumah secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk menghilangkan nasib buruk.

Selanjutnya, bersiap untuk mendapat berkah di tahun baru ini dengan melakukan dekorasi rumah mereka dengan hiasan yang akan menggambarkan keakraban, kebahagiaan, kekayaan, serta keberuntungan.

Pembersihan ini juga dimaksudkan agar menenangkan para dwa yang turun dari surga untuk melakukan inspeksi. Selain itu, para anak-anak keturunan Tionghoa akan menikmati tahun baru dengan menyalakan petasan demi memulai lembaran baru. Mereka juga bersiap-siap akan menerima amplop merah berisi uang, yang disebut juga dengan angpao.

Tujuan perayaan Imlek ini secara garis besar adalah memberikan ketenangan atas tantangan hidup yang akan dijalani, dengan seiiring bertambahnya usia. Sehingga meskipun sudah berusia dewasa, namun bila belum menikah maka tetap akan menerima angpao.

Di saat Imlek, makanan yang dibuat dari daging babi serta ayam akan melimpah, lalu tak lupa juga sajian khas yaitu jeruk Mandarin.

Makanan umum lainnya yang akan disajikan selama Tahun Baru Imlek tiba yaitu Siu Mie yang miliki makna supaya berumur panjang.

Selain itu, ada kue keranjang atau biasa disebut nian gao yang miliki simbol sebagai bentuk harapan untuk terus bersatu. Rasa manis sebagai gambaran demi menyambut tahun baru. Selain itu, kue keranjang akan disusun bertumpuk guna melambangkan harapan akan adanya kemakmuran.

Yang unik, adalah  santapan Yusheng. Tradisi yang biasa disebut dengan Lo Hei ini merupakan suatu tradisi dimana setiap anggota keluarga akan mengangkat sumpit tinggi-tinggi. Semakin tinggi, maka akan semakin baik juga peruntungan yang dapat terkabul.

Ada juga manisan segar yang disusun menjadi segi delapan ini akan diisi berbagai macam buah atau yang disebut dengan tray of togetherness, di tiap buahnya miliki makna masing-masing. Seperti melon diartikan kesehatan, biji teratai untuk kesuburuan, buah leci menggambarkan ikatan keluarga yang kuat, dan masih banyak lagi.

Setelah makan bersama, nantinya akan dilanjutkan dengan penutupan yang biasa dilakukan dengan foto bersama. Biasanya dilakukan di depan rumah keluarga, serta laki-laki tertua akan duduk di tengah-tengah keluarganya.

Dilansir dari China Highlights, mitos binatang nian diceritakan akan muncul pada hari pertama tahun baru. Nian juga kerap memakan tanaman, ternak, serta anak-anak.

Ada mitos terkenal di hari Imlek ini yakni Nian. Penduduk desa akan meletakkan persembahan yang ada di depan rumah mereka demi melindungi keluarga dari Nian agar tak menyerang orang dan menyebabkan kehancuran, maka diletakkanlah makanan di pintu mereka untuk Nian. Tradisi ini masih terjaga hingga sekarang ini.

Inilah mengapa ada Barongsay di saat Imlek. Konon menurut cerita, seorang pria tua mengetahui bahwa Nian akan takut dengan suara keras atau petasan serta warna merah. Maka dari itu, saat perayaan Imlek orang-orang akan meletakkan lentera merah dan gulungan merah di jendela mereka agar mencegah Nian masuk. Dan warna merah sebagai simbol untuk mengusir roh jahat, nasib buruk serta terhindar dari bahaya Nian.