Kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini. Ngopi pagi-pagi menjadi rutinitas banyak orang, Tapi tahukah Anda dasar-dasar info tentang kopi?
Coba jawab pertanyaan ini. Apa warna kopi? Sebagian besar pasti akan menjawab hitam.
Lalu jika kami bertanya bagaimana rasa kopi? Tentu saja akan dijawab pahit. Betul bukan?
Tak heran karena memang itulah pendapat umum namun sebenarnya bukan begitu. Ada kopi yang memang memiliki rasa pahit tetapi ada karakteristik tersendiri. Kopi Robusta apabila disangrai dengan gelap akan memberi rasa pahit yang teramat sangat.
Banyak jenis kopi. Tapi sebagaian besar dari kita hanya menganggap kopi ya kopi saja. Di Indonesia, yang cukupp popular adalah kopi Arabika dan kopi Robusta. Dua jenis kopi ini jelas berbeda. Jenis kopi Robusta memiliki kadar kafein yang lebih tinggi dibanding Arabika. Dari segi harga, Robusta lebih murah dari arabika, dan rasanya lebih pahit. Karena itu, Robusta banyak dijual di Indonesia namun secara umum Arabika jenis kopi yang paling banyak di konsumsi di dunia.
Kehitaman dan kepahitan tingkat kopi sebenarnya berasal dari proses penyangraiannya (roasting). Tingkat durasi proses ini menjadi penentu. Makin lama biji kopi disangrai, maka akan semakin pahit dan semakin hitam kopinya. Tiga tingkat proses penyangraian adalah light, medium dan dark.
Jika kita bicara soal rasa kopi, sebenarnya yang dimaksud adalah after taste. After taste yaitu flavour atau rasa yang kita rasakan saat menikmati kopi. Dan kini sudah banyak kafe-kafe yang menyajikan beragam after taste kopi saat disajikan. Ada kopi yang caramel, cocoa bahkan durian. Hingga stroberi.
Itu semua terjadi bergantung pada kontur tanah, di mana kopi itu berasal, dan di mana kopi itu ditanam. Kopi merupakan tanaman unik yang bisa menyerap ‘rasa’ dari tanaman yang ada di sekitarnya. Keistimewaan ini yang membuat para ahlo kopi mencari ragam after taste.
Mulanya, petani yang memetic cherry kopi (buah kopi) dan memisahkan bijinya dari buahnya. Buah kopi itu sebenarnya rasanya manis. Lalu kenapa bisa pahit? Pahitnya kopi berasal dari proses penyangraian (roasting) meski ada juga yang berasal dari karakteristik bijinya. Selain itu ada alasan lain yang menunjang pahitnya kopi yaitu suhu dan tingkat kehalusan. Semakin tinggi suhu air yang digunakan untuk menyeduh kopi maka makin pahitlah kopinya. Dan semakin halus tingkat kehalusan bubuk kopi, maka kopi juga akan semakin pahit.
Ada beberapa proses yang dilakukan dalam tahap sangria. Ada wet process, honey process dan lain-lain. Setelah biji kopi dan buahnya terpisah maka biji kopi yang mentah dijemur beberapa waktu sampai kadar airnya berada di tingkat yang telah ditentukan. Setelah itu green bean atau biji kopi hijau ini dijual ke roaster (penyangrai kopi) atau perusahaan yang mengolah sendiri biji hijau mereka.
Green bean siap disangrai (roasting) sesuai keinginan atau karakteristik bijinya oleh roaster. Tidak semua biji mampu disangrai medium atau dark karena setiap biji memiliki karakteristik masing-masing. Setelah disangrai maka biji kopi tersebut siap diolah barista menjadi minuman. Sebelumnya, kopi digiling sesuai permintaan. Jika sudah bubuk kopi inilah yang sampai di meja Anda yang bisa dinikmati sambal mekan camilan.