Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia resmi merger. Penggabungan efektif dimulai setelah menerima semua persetujuan hukum dan pemegang saham yang diperlukan. Dengan penggabungan ini, Indosat Ooredoo Hutchison resmi beroperasi. Indosat Ooredoo Hutchison digadang menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia.
Chief Operating Officer (COO) Indosat Ooredoo, Vikram Sinha yang menjadi Chief Executive Officer (CEO) Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan. “Ini menandai dimulainya babak baru yang menarik bagi Indosat Ooredoo Hutchison,” kata Vikram dalam keterangan resmi yang diterima Just Me Asia.
“Saya merasa terhormat untuk memimpin perusahaan yang bersatu menjadi lebih besar dan lebih kompetitif, dengan didukung oleh pengalaman kelas dunia dan keahlian lokal yang terbukti, dalam upaya untuk menghubungkan dan memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia”.
Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan, pelanggan akan terus menerima layanan dan penawaran tanpa gangguan. Untuk merayakan merger, Indosat Ooredoo Hutchison memberikan bebas telepon hingga 200 menit selama sebulan bagi sesama pelanggan.
“Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pelanggan, karyawan, mitra, pemegang saham, dan Pemerintah Indonesia yang telah mendukung penggabungan dua merek telekomunikasi paling terpercaya di Indonesia,” kata Vikram.
“Bersatu sebagai satu tim, dengan satu tujuan dan satu nilai, Indosat Ooredoo Hutchison berkomitmen untuk mendorong inovasi, meningkatkan pengalaman digital pelanggan, dan menciptakan nilai yang bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan,” lanjutnya.
Merger Indosat-Tri telah mendapat restu dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (kemenkominfo). Setelah merger, Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengungkapkan bahwa Indosat selaku Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha, wajib memenuhi empat poin komitmen yang menjadi PR (pekerjaan rumah) Indosat dalam beberapa tahun ke depan
Adapun empat komitmen ini setidaknya harus dicapai oleh Indosat dalam waktu empat tahun ke depan atau hingga tahun 2025.
Indosat wajib menambah jumlah site baru paling sedikit sebanyak 11.400 site sampai tahun 2025. Sehingga, secara total, jumlah site Indosat paling sedikit sebanyak 52.885 site di tahun 2025.
Indosat wajib memperluas wilayah cakupan yang terlayani oleh layanan seluler paling seidkit 7.660 desa/kelurahan baru sampai tahun 2025. Sehingga, secara total wilayah yang terlayani oleh layanan seluler Indosat paling sedikit berjumlah 59.538 desa/kelurahan di 2025. Indosat wajib meningkatkan kualitas layanan, paling sedikit 12,5 persen untuk download throughput dan 28 persen untuk upload throughput sampai dengan tahun 2025.
Indosat wajib mengembalikan pita frekuensi pita frekuensi radio kepada negara, sebesar 5 MHz FDD (Frequency Division Duplexing) atau 2 kali 5 MHz (total 10 MHz) di spektrum 2,1 GHz.
“Pengembalian frekuensi ini dilakukan dengan ketentuan bahwa Indosat masih dapat menggunakan pita frekuensi yang harus dikembalikan tersebut paling lama satu tahun sejak berlakunya KM No. 7 Tahun 2022 ini, atau sampai 4 januari 2023,” kata Johnny.
Ia menambahkan, dengan persetujuan merger ini, seluruh izin stasiun radio (ISR) atas nama Tri telah ditetapkan menjadi atas nama Indosat. Dengan kata lain, seluruh pita frekuensi yang semula perizinanya dimiliki oleh Tri, kini telah dialihkan kepada Indosat.