Sebuah teknologi baru yang mampu mengamati bumi dan galaksi.
Sebagian dari Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang teleskop James Webb atau belum sama sekali. Ini adalah salah satu teleskop antariksa mutakhir abad ini.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau lebih dikenal sebagai NASA beberapa waktu lalu sukses meluncurkan teleskop James Webb. Ini adalah teleskop alam semesta dari NASA yang memiliki misi bersejarah, menunjukkan bintang-bintang yang menerangi alam semesta, termasuk menelisik sejarah penciptaan Bumi dan isinya.
Dengan teleskop ini, peneliti dapat melihat alam semesta secara lebih detail. Dengan teleskop yang jauh lebih besar sehingga pengamatan cahaya benar-benar maksimal.
Teleskop dengan nilai investasi USD 10 miliar atau berkisar Rp 141,8 triliun lebih tersebut diharapkan mengungkap alam semesta melalui hasil pengamatannya. . Teleskop antariksa raksasa James Webb ini adalah proyek terpanjang dalam dunia astronomi internasional.
Teleskop James Webb adalah lanjutan dari pendahulunya yakni teleskop Antariksa Hubble yang sudah beroperasi selama lebih dari 30 tahun.
Jika Hubble mengamati alam semesta hanya dalam sebagian besar cahaya yang tampak dan ultraviolet, maka James Webb, memiliki teknologi 100 kali lipat lebih hebat. James Webb akan memindai dalam cahaya inframerah, dan dapat melewati materi dengan lebih mudah.
Rencananya, releskop James Webb akan berada di luar angkasa selama dua pekan dan dia akan mencapai titiknya di orbit Matahari berjarak satu juta mil dari Bumi. Jalur orbit teleskop Webb sejalan dengan Bumi sehingga teleskop dan Bumi akan berbarengan mengitari Matahari.
Teleskop James Webb akan menampilkan bagian Bumi yang sebelumnya tidak bisa terlihat yang sudah berusia sekitar 100 juta tahun setelah ledakan Big Bang. Nama James Webb diambil dari salah seorang peneliti NASA pada 1960-an.