Apakah pria harus mencari wanita cantik yang berkulit putih?
Pria selalu mencari wanita cantik. Itu normal. Masalahnya, kalau kita para pria harus selalu mencari wanita cantik yang berlulit putih, ini salah konsep. Toh wajah Asia punya keunikan sendiri yang berbeda dengan konsep “kulit putih dan kulit berwarna” yang muncul dari Barat dengan perspektif derajat mereka lebih tinggi.
Mungkin perlu penjelasan lebih panjang yang tak cukup disampaikan di sini namun konsep perbudakan berdasar pada pandangan ini. Yang putih lebih baik, lebih bagus dan lebih tinggi harkat derajatnya. Inilah agaknya yang memulai konsep wajah cantik harus “putih”.
Namun di sisi lain, muncul juga pendapat bahwa wajah Asia adalah wajah yang eksotis. Dan kembali lagi ini diambil dari konsep Barat. Perhatikan saja poster-poster seorang geisha, simbol pesona femininisme Asia. Atau penggambaran aktris opera Beijing yang berkulit porselen dengan mulut berbentuk kuncup mawar. Wajah Asia telah lama dianggap sebagai puncak keindahan.
Di Asia sendiri, misalnya di Indonesia, China, Korea, Jepang, India, dan Thailand, warna kulit bahkan menjadi penunjuk kelas. Ada garis pemisah yang diakui secara tegas antara yang kaya dan yang miskin. Semakin pucat kulit Anda, maka ada kesan bahwa Anda menghabiskan hidup Anda di ruangan ber-AC, jauh dari terik matahari apalagi kerja keras di ladang di bawahnya. Pucat adalah tanda prestise, penanda bahwa Anda “sultan”.
Memang, ini suatu bentuk generalisasi yang sudah berusia berabad-abad dan seharusnya sudah ketinggalan zaman. Tetapi ternyata keinginan untuk memiliki kulit putih terus bergulir begitu saja dan menjadi bagian dari pemikiran umum. Tak hanya wanita, pria pun demikian.
Jangan heran kalau banyak yang membeli produk perawatan kulit bukan untuk merawat kulit tapi lebih ingin memutihkan kulit.
Bahkan ada studi bahwa sekitar 45% pria di Asia umumnya membeli produk pemutih kulit dan anti-penuaan. Di Thailand, angka itu bisa mencapai 69%.
Namun dengan kesadaran yang makin meningkat, sudah seharusnya kita lebih paham dan mengerti bahwa cantik itu tidak harus dengan standar Barat. Yang putih yang lebih baik. Karena itu jangan heran ketika majalah Just Me Asia membuat pemilihan The Faces of Asia, animo peserta membludak dan peserta datang dari beragam bentuk wajah dan tentu saja warna kulit. Ini bukti bahwa para pria masa kini sudah lebih paham bahwa wajah wanita Asia beragam dan semuanya: cantik!